Logo

TPGD Diberi Waktu 3 Bulan Atasi Tengkes di Luwu Utara

Luwu Utara --- Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Luwu Utara (Lutra) terus berupaya untuk mengatasi masalah tengkes (stunting) yang notabene merupakan prioritas pemerintah di semua level pemerintahan, mulai pusat sampai desa.

Upaya tersebut mencakup berbagai program, mulai dari intervensi gizi pada ibu hamil dan bayi, pemberdayaan masyarakat melalui posyandu, sampai kepada pembentukan Tim Pendamping Gizi Desa (TPGD) di masing-masing daerah.

Yang disebut terakhir, kini menjadi prioritas pemerintah untuk mengakselerasi penurunan angka prevalensi tengkes di semua daerah, termasuk Luwu Utara. TPGD kini menyasar semua daerah, dan menjadi agen perubahan, sekaligus lokomotif penurunan tengkes.

Di Kabupaten Luwu Utara sendiri, TPGD resmi diterima Bupati Andi Rahim pada Senin, 4 Agustus 2025, sekaligus juga dilepas secara resmi ke 21 desa yang menjadi lokus dari program Aksi Stop Tengkes (AST) di Kabupaten Luwu Utara.

TPGD akan melaksanakan misi mulianya selama 3 bulan atau 90 hari di 21 desa tersebut. 21 desa yang dimaksud ialah Dandang, Buangin, Kampung Baru, Kalotok, Tete Uri, Terpedo Jaya, Salulemo Baebunta, Mario, Tarobok, Bumi Harapan.

Selanjutnya Desa Arusu, Pengkajoang, Rompu, Sepakat, Salulemo Sukamaju, Sukamaju, Patoloan, Sukaraya, Banyu Urip, dan Tamuku. 21 desa ini diharapkan bisa menjadi desa percontohan untuk penanganan tengkes yang lebih baik.

Gambar_WhatsApp_2025-08-06_pukul_22.20.15_81ef0407

“Sengaja kami minta untuk dilepas hari ini agar kita bisa mendeklarasikan kepada siapa pun juga, terutama masyarakat Luwu Utara bahwa kita harus bersama-sama untuk membangun kolaborasi dengan semua pihak untuk mewujudkan Kabupaten Luwu Utara merdeka dari stunting,” kata Bupati Andi Rahim saat melepas TPGD dalam program Aksi Stop Tengkes.

“Insya Allah, Tim Aksi Stop Stunting ini nantinya akan bertugas selama 90 hari ke depan di 21 desa dan kelurahan yang menjadi lokus kita,” ucap Andi Rahi. Untuk itu, Bupati menyampaikan ucapan selamat bekerja kepada tim ini untuk menuntaskan misi mulia ini.

“Selamat bekerja! Saya yakin para ibu dan para bapak yang mendapatkan tugas ini adalah orang-orang yang memiliki kapabilitas, kapasitas, dan juga kemampuan, untuk melaksanakan program ini dengan baik. Ini adalah amanah dari bangsa yang diberikan kepada kita,” jelasnya.

Tak lupa, alumnus Fakultas Teknik Unhas ini meminta kepada seluruh kepala desa di 21 desa dan kelurahan agar terus membantu TPGD dalam melaksanakan tugas-tugasnya di lapangan. “Saya minta fokus bantu tim ini dan jadikan ini sebagai sebuah momentum guna mewujudkan desa kita terbebas dari stunting,” harapnya.

“Insya Allah, program ini merupakan wujud komitmen kita untuk menjadikan Indonesia Emas di 2045. Apa yang kita lakukan ini akan menjadi catatan sejarah dan legacy bagi kita semua dan saya yakin ini akan menjadi amal jariyah bagi kita semua,” tandasnya. (LHr)

Space_Iklan_IS_1

WA12
Ikuti info terbaru di: WhatsApp Channel Infosulawesi