INFOSULAWESI.com BOLMONG - Kerusakan hutan dan lingkungan berskala besar menggunakan alat berat jenis excavator terus terjadi di Pegunungan Potolo, Desa Tanoyan Selatan, Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolmong.
Hutan seharusnya menjadi penyangga alam untuk menahan erosi dan tanah longsor, kini dibabat oleh tangan serakah para cukong demi keuntungan pribadi tanpa memperdulikan dampak yang bakal menimpa masyarakat sekitar.
Sementara, Aparat Penegak Hukum yang seharusnya menjadi sebuah harapan masyarakat agar mereka dapat terlindungi dengan segala bentuk kejahatan ilegal mining, hingga kini belum berbuat banyak. Padahal sudah beberapa kali pihak APH melakukan penertiban dilokasi tersebut.
Salah satu Aktivis pemerhati Lingkungan Parindo Potabuga, meminta agar seluruh pihak terkait tidak diam melihat rusaknya ekosistem lingkungan hutan di Potolo.
"Dampaknya mulai dirasakan masyarakat, setiap musim penghujan beberapa kali terjadi banjir bandang di desa yang berdekatan dengan lokasi yang dirusak oleh mereka yang merampas hasil bumi material mengandung emas. Katanya ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, nah masyarakat siapa yang ditingkatkan ? Justru hanya mengisi kantong-kantong pribadi para Cukong. Kami meminta agar pihak terkait berkordinasi dengan pihak APH harus turun menertibkan kegiatan disitu dan tangkap para perusak hutan untuk proses hukum," tegas Parindo Potabuga, Sabtu 26 Juli 2025.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bolmong, Aldy Pudul, menegaskan pihaknya bersama istansi terkait lainya akan turun melakukan pemeriksaan dilapangan.
"Kami sudah agendakan untuk turun di lokasi Potolo dan beberapa lokasi lainya seperti Monsi. Kami akang berkordinasi dengan aparat terkait lainya," terang Aldi Pudul.
Terpisah, Kapolda Sulut Irjen. Pol. Roycke Harry Langie. Menegaskan akan melakukan penertiban dilapangan sebab informasi ini menjadi atensinya.
"Diatensi," tegas Kapolda.
Ikuti info terbaru di: WhatsApp Channel Infosulawesi