Logo

Investasi Tambang Emas di Sinjai Didukung Akademisi, Ini Alasannya

Andi Jusriadi Justar, akademisi dan Wakil Rektor III di salah satu perguruan tinggi di Makassar.

12Wil-2Sulawesi_SelatanAMSIII2024

SINJAI – Rencana masuknya investasi tambang emas di Kabupaten Sinjai terus menjadi sorotan publik. Di tengah pro dan kontra, dukungan datang dari sejumlah tokoh, salah satunya Andi Jusriadi Justar, akademisi dan Wakil Rektor III di salah satu perguruan tinggi di Makassar.

Andi Jusriadi yang juga dikenal sebagai mantan Ketua Umum SPPMT Sinjai, menyatakan sikap terbukanya terhadap masuknya investasi sektor pertambangan emas di daerah tersebut.

“Kehadiran investasi tambang harus dilihat dari sisi strategis. Ini adalah peluang bagi Kabupaten Sinjai untuk membuka lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), serta menggerakkan roda ekonomi masyarakat sekitar tambang,” ujarnya.

Menurutnya, investasi di sektor pertambangan merupakan peluang yang tidak boleh dilewatkan oleh daerah yang sedang tumbuh seperti Sinjai. Selain dapat menyerap tenaga kerja lokal, keberadaan investor juga dapat menghidupkan kembali ekosistem ekonomi yang selama ini stagnan.

“Sektor pertambangan, jika dikelola dengan baik dan profesional, dapat menjadi motor penggerak pembangunan,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa efek domino dari masuknya investasi tambang dapat dirasakan hingga ke sektor perdagangan, jasa, dan infrastruktur lokal, yang ujungnya akan mengangkat kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

“Kehadiran investor juga akan membawa dampak domino terhadap sektor-sektor lainnya seperti perdagangan, jasa, dan infrastruktur lokal,” ujarnya.

Menanggapi kekhawatiran sejumlah pihak terkait dampak lingkungan tambang, Andi Jusriadi menilai hal tersebut sebagai bentuk kewaspadaan yang wajar, namun tetap harus dikaji secara proporsional berdasarkan data dan regulasi yang berlaku.

“Kekhawatiran akan dampak lingkungan sah-sah saja, namun tidak perlu terlalu dikhawatirkan secara berlebihan,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa regulasi sektor tambang saat ini sudah jauh lebih ketat dibandingkan sebelumnya, termasuk kewajiban bagi investor untuk menyusun AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) sebelum memulai kegiatan operasional.

“Dengan sistem pengawasan lingkungan yang sudah semakin baik, kita bisa pastikan bahwa aspek ekologi tetap terjaga,” ujarnya.

Andi juga mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya para pemangku kebijakan lokal, agar tidak apriori terhadap investasi tambang, melainkan memberi ruang dialog yang sehat dan terbuka demi mendorong pembangunan berkelanjutan.

“Jangan sampai kekhawatiran akan dampak lingkungan malah membuat kita menutup peluang kemajuan ekonomi daerah,” ujarnya.

Menurutnya, yang dibutuhkan saat ini adalah sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan investor agar investasi benar-benar berjalan dengan prinsip berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

“Dengan keterlibatan aktif masyarakat dan pengawasan dari lembaga pemerintah, kita bisa memastikan bahwa investasi ini benar-benar membawa manfaat besar bagi Sinjai tanpa mengorbankan masa depan lingkungan,” ujarnya.

EFR55

Simak berita dan artikel lainnya di: Google News infosulawesi.com

WA12
Ikuti info terbaru di: WhatsApp Channel Infosulawesi