Logo

Warga Desa Pangian Barat Demo Minta Sangadi Diganti

INFOSULAWESI.com BOLMONG - Ratusan warga desa Pangian Barat melakukan demonstrasi dan menduduki kantor Kecamatan Passi Timur. Kedatangan ratusan warga tersebut menuntut agar Kepala Desa atau Sangadi Evie Bukut diturunkan dari jabatannya, Selasa, 17 Juni 2025.

Alasan aksi penolakan Sangadi Evie Bukut lantaran dianggap sudah tak mampu lagi memimpin Desa Pangian Barat karena tak maksimal memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Bahkan dalam aksi ini masyarakat mengancam akan terus menduduki dan tinggal di kantor kecamatan hingga membawa peralatan masak dan tempat tidur.

Demikian disampaikan Altap Tiwang, salah satu warga setempat saat melakukan aksi Demo. Ia berharap aspirasi ini dapat ditindak lanjuti oleh Camat Passi Timur.

"Kami ingin agar secepatnya pihak Pemerintah Bolmong mengganti Sangadi Pangian Barat lantaran sudah tidak ada lagi pelayanan terhadap kami sebagai masyarakat. Dan ini kurang lebih sudah 2 tahun lebih dirinya menjabat sebagai Sangadi," terang Tiwang.

Senada disampaikan Warga lainya, bahwa oknum Sangadi tersebut dengan beraninya memapang status di media sosial Facebook dengan Kata-kata tak sepantasnya diucapkan oleh mereka yang berstatus sebagai pejabat publik.

"Masa Sangadi berani menulis kalimat yang beraroma provokatif dengan mengatakan -PI CARI NGONI PE SANGADI YG SUKA MO BA TANDA TANGAN NGONI PE REKOM NIKAH SESEKKKKK-. Apalagi Sangadi juga dalam Live akun Facebooknya menyinggung soal rumah ibadah, ini yang memicu kemarahan warga, sehingga Kami meminta agar secepatnya Sangadi Pangian Barat diganti," ujar Warga.

Sementara, Camat Passi Timur Irwan Sugeha, mengatakan dirinya tetap menghormati apa yang menjadi aspirasi masyarakat terkait meminta agar Sangadi Pangian Barat diganti.

"Namun karena proses pemilihan Sangadi itu dilakukan secara demokratis sehingga ada mekanisme aturan yang harus kita taati. Jika saya mengambil keputusan (Pemberhentian Sangadi) maka saya akan salah, karena tidak mungkin keputusan Bupati Bolmong berdasarkan proses demokrasi yang dipilih oleh rakyat saya batalkan," tegas Camat Irwan Sugeha.