INFOSULAWESI.com KOTAMOBAGU - Bocornya limbah yang diduga beracun berasal dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Kelurahan Mongkonai, Kecamatan Kotamobagu Barat, dikawatirkan bakal membahayakan masyarakat.
Bahkan limbah tersebut sudah mulai mengalir ke sungai ongkag yang bakal mencemari air yang menjadi sumber kehidupan warga. Pasalnya, jika tak segera diatasi oleh instansi terkait Pemerintah Kota Kotamobagu, maka jelas sungai yang dipakai untuk mengairi persawahan, pertanian dan perikanan warga di sejumlah desa yang dilintasi sungai ongkag bakal menimbulkan korban jiwa.
Kebocoran limbah ini akibat robohnya tanggul (dirancang untuk menetralisir kandungan racun sebelum limbah dibuang ke sungai) pembatas antara TPA dan Sungai Ongkag. Ini diduga akibat meningkatnya volume sampah yang terendam air hujan yang tidak melalui proses filtrasi di bak penampungan sebagaimana mestinya, yang akhirnya berdampak pada rembesan air dari campuran ratusan ton sampah yang langsung mengalir ke aliran sungai.
Robohnya bak-bak beton sebagai penampung limbah sampah diduga ada kesalahan dalam sistim pengelolaan TPA yang mengarah potensinya ke bencana ekologis yang lebih luas.
Dari hasil investigasi sejumlah awak media, menemukan dilapangan informasi bahwa tanggul bagian Utara telah rusak sejak lama, sementara yang di sisi selatan sudah sempat diperbaiki. Namun, limpasan air tetap menemukan celah dan mengalir ke Sungai Ongkag, yang melintasi wilayah Kota Kotamobagu, serta mengalir ke beberapa desa di Kabupaten Bolmong, antara lain Desa Lobong, Desa Poyuyanan dan sejumlah desa lainya sebelum bermuara ke pesisir pantai Inobonto.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Kotamobagu, Refly Mokoginta, membenarkan jika tanggul tersebut telah runtuh dan sudah dalam upaya perbaikan.
"Kami bersama Dinas PU sementara melakukan pengecekan dan akan melakukan perbaikan tanggul yang roboh itu," ujar Refly Mokoginta.