KEDIRI – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur Emil Elestianto Dardak memberikan apresiasi tinggi terhadap kinerja Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam mendukung percepatan swasembada gula dan peningkatan kesejahteraan petani tebu di Jawa Timur.
Dalam sambutannya di hadapan ratusan petani dan pemangku kebijakan pertanian, Wakil Gubernur menyebut Menteri Pertanian sebagai sosok pemimpin yang “kerja gak pake lama”.
“Ini sudah ketiga kalinya kami bertemu dengan Bapak Menteri Pertanian hanya dalam waktu kurang dari sebulan. Beliau hadir langsung di tengah petani, fokus, dan menjalankan arahan Presiden dengan luar biasa,”kata Emil dalam sambutannya pada acara Sarasehan di Kebun Tebu Jengkol C5, Kediri, Jawa Timur, Selasa, 15 Juli 2025.
Didampingi Plt. Dirjen Perkebunan serta jajaran eselon 1 Kementerian Pertanian (Kementan), kunjungan Menteri Pertanian ke Jawa Timur dinilai membawa semangat baru bagi sektor pertanian, khususnya komoditas tebu.
Emil mengatakan bahwa pada pertemuannya pada waktu lalu dengan Mentan Amran di Kabupaten Lumajang, Mentan Amran sudah melakukan diskusi intensif dengan berbagai pihak untuk mengidentifikasi titik-titik permasalahan di Kabupaten Lumajang.
“Demi membawa aspirasi para petani, Bapak Menteri bahkan melakukan lobi hingga ke tingkat tertinggi langsung kepada Bapak Presiden dan juga kepada Menteri lain saat kunjungan ke Rusia.Bayangkan, di Rusia pun beliau tetap melobi demi perjuangan para petani tebu, agar Bapak Presiden dapat memberikan arahan yang solutif untuk menjawab kebutuhan para petani di dalam negeri. Prinsipnya GPL, Gak Pake Lama,” kata Emil.
Dalam sambutannya, Wagub Emil juga menyampaikan bahwa program peningkatan produksi gula di Jawa Timur telah dijalankan sejak 2014 melalui Peraturan Gubernur Nomor 87. Ini sejalan dengan Perpres No. 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula.
“Jawa Timur menyumbang lebih dari separuh produksi gula nasional. Tahun kemarau ini, produksi meningkat hingga 50 persen, mencapai 16,8 juta ton dari 245 ribu hektar areal tebu. Konversinya menjadi 1,27 juta ton gula, namun kita terus optimis karena berdasarkan taksasi awal, Jawa Timur memprediksi produksi gula bisa mencapai 1,4 juta ton. Ini kerja keras semua pihak,” ujar Wagub.
Emil menambahkan optimis dengan peningkatan produksi gula melihat semangat para petani, BUMN sektor gula, hingga kepala daerah.
“Insya Allah, rendemen tinggi bukan lagi hanya milik Thailand atau Australia. Tapi bisa jadi kenyataan di tanah Jawa Timur kita.”tambah Emil.
Kabupaten Kediri, kata Emil merupakan Kabupaten penghasil tebu terbesar kedua di Jawa Timur, dengan lebih dari 20 ribu hektar areal panen per tahun dan tiga pabrik gula aktif yakni Pesantren Baru, Meritjan, dan Ngadiredjo.
“Jawa Timur siap all out. Semua sumber daya akan kita kerahkan. Kita tahu petani itu butuh solusi konkret, dan konkret itu harus didukung anggaran. Insya Allah kami akan terus bekerja keras bersama Bapak Menteri Pertanian dan seluruh elemen untuk mewujudkan swasembada gula dan petani tebu yang lebih sejahtera.”kata Emil
Sebelumnya Mentan Amran mengatakan bahwa pertumbuhan sektor perkebunan berpotensi bisa menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Oleh karena itu, pemerintah saat ini bergerak cepat dengan memfokuskan pengembangan pada 14 komoditas perkebunan prioritas, diantaranya tebu, kelapa sawit, kakao, kopi, karet, kelapa, dan lain sebagainya.
“Kalau kita hitung, dari 100 ribu hektare lahan bongkaran, hasilnya bisa meningkat dari 4 ton menjadi 8 ton per hektare. Jika Bapak memiliki 15 ribu hektare, maka potensi peningkatannya bisa mencapai 500 ribu ton,” kata Ketua Umum Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) ini.
Katakanlah, tambahnya, minimal 400 ribu ton. Apa artinya? Tahun depan kita berpotensi swasembada gula kristal putih. Bahkan mungkin bisa tercapai tahun ini, namun paling lambat tahun depan.
“Selanjutnya, dalam dua hingga tiga tahun ke depan, tahun 2026, 2027, dan 2028, kita targetkan bisa mencapai swasembada gula rafinasi, termasuk untuk kebutuhan industri dan seterusnya,” ujar Mentan Amran.
Lebih lanjut, Mentan menyatakan kesiapan untuk menyelesaikan seluruh mandat Presiden terkait swasembada pangan salah satunya melalui kolaborasi dengan berbagai pihak.
“Tugas saya sudah saya selesaikan dengan Pak Dirut. Aku ini rakyat kecil yang diperintah, dan aku jalan. Kami ingin perkebunan Indonesia menjadi contoh, bukan hanya di Indonesia, tapi di dunia,” pungkas Mentan Amran yang juga Koordinator Presidium Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri Seluruh Indonesia (HIMPUNI).
Simak berita dan artikel lainnya di: Google News infosulawesi.com
Ikuti info terbaru di: WhatsApp Channel Infosulawesi